cover
Contact Name
Bramastia
Contact Email
bramastia@staff.uns.ac.id
Phone
+6281567720009
Journal Mail Official
bramastia@staff.uns.ac.id
Editorial Address
S2 Pendidikan Sains FKIP UNS Surakarta Jalan Ir Sutami No 36A Surakarta Jawa Tengah https://jurnal.uns.ac.id/inkuiri/index
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
INKUIRI : Jurnal Pendidikan IPA
ISSN : 22527893     EISSN : 2615748     DOI : 10.20961
INKUIRI Jurnal Pendidikan IPAis a peer-reviewed open-access journal. The journal disseminates papers written based on the results of study and review of literature in the sphere of natural sciences education, biology education, physics education, and chemistry education in primary, secondary, and higher education. INKUIRI Jurnal Pendidikan IPA published three times a year, in February, June, and October until 2018. Since 2019, INKUIRI has been published twice a year, in April and October. Submitted papers must be written in English or Bahasa Indonesia for initial review stage by editors and further review process by minimum two international reviewers. Finally, accepted and published papers will be freely accessed in this website and the following abstracting & indexing databases: 1. Google Scholar 2. Indonesian Scientific Journal Database 3. Indonesia Publication Index (IPI) 4. Bielefeld Academic Search Engine (BASE) 5. Academia 6. ResearchGate 7. Road Directory 8. Indonesia OneSearch (IOS)
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 3 (2017): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA" : 15 Documents clear
PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI DISCOVERY LEARNING DENGAN METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIVITAS SISWA SMK KELAS X PADA MATERI SIFAT MEKANIK BAHAN Yuli Ekawati; Widha Sunarno; Cari Cari
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 6, No 3 (2017): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v6i3.17832

Abstract

Banyak penelitian telah dilakukan terkait penerapan discovery learning ini dalam dunia pendidikan. Menurut Hasanah (2015) ada beberapa hal yang tidak menggembirakan dari discovery learning. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan interaksi penggunaan model Discovery Learning, metode eksperimen, metode demonstrasi, kemampuan berpikir kritis dan kreativitas  terhadap hasil  belajar. Metode penelitian ini adalah eksperimen. Populasi dari penelitian ini adalah siswa SMK Negeri 1 Kebonsari Madiun kelas X tahun  pelajaran 2014/2015. Sampel diambil dengan teknik Cluster Random Sampling, sampel terdiri dari 2 kelas yaitu kelas X KR A dan X KR C. Kelas X KR A diberi pembelajaran dengan Discovery Learning menggunakan metode eksperimen, sedangkan X KR C diberi pembelajaran Discovery Learning dengan metode demonstrasi. Data hasil belajar kognitif, kemampuan berpikir kritis diambil menggunakan instrumen tes,  data kreativitas menggunakan angket sedangkan data hasil belajar afektif dan psikomotor menggunakan lembar observasi. Data dianalisis menggunakan analisis variansi anava tiga jalan dan dilanjutkan dengan uji compare means. Hasil penelitian menunjukkan: 1) tidak terdapat perbedaan pengaruh pembelajaran discovery learning menggunakan metode  eksperimen dan demonstrasi terhadap hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotorik: 2) terdapat perbedaan pengaruh antara kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar kognitif dan tidak terdapat perbedaan pengaruh antara kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar afektif dan psikomotorik; 3) terdapat perbedaan pengaruh antara kreativitas siswa terhadap hasil belajar kognitif dan tidak terdapat perbedaan pengaruh antara kreativitas siswa terhadap hasil belajar afektif dan psikomotorik; 4) tidak terdapat interaksi antara metode pembelajaran dengan kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar kognitif dan terdapat interaksi antara metode pembelajaran dengan kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar afektif  dan psikomotorik; 5) tidak terdapat interaksi antara metode pembelajaran dengan kreativitas siswa terhadap hasil belajar kognitif , afektif, psikomotorik; 6) tidak terdapat interaksi antara kemampuan berpikir kritis dengan kreativitas siswa terhadap hasil belajar kognitif, afektif, psikomotorik; 7) tidak terdapat interaksi antara metode pembelajaran, kemampuan berpikir kritis dan kreativitas siswa terhadap hasil belajar kognitif, afektif, psikomotorik.
PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS MASALAH PADA MATERI LISTRIK DINAMIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS X SMA/MA Asri Sudaryati; Suparmi Suparmi; Sarwanto Sarwanto
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 6, No 3 (2017): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v6i3.17862

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui karakteristik modul fisika berbasis masalah pada materi listrik dinamis, (2) mengetahui kelayakan modul fisika berbasis masalah pada materi listrik dinamis, (3) mengetahui efektivitas modul fisika berbasis masalah pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development) menggunakan model Borg and Gall (1983) dengan 10 tahapan, yaitu: 1) penelitian dan pengumpulan informasi, instrument yang digunakan berupa pedoman wawancara dan lembar angket kebutuhan, 2) perencanaan, instrument yang digunakan berupa matrik keterkaiatan PBM dengan berpikir kreatif, 3) pengembangan produk awal, instrument yang digunakan berupa draf modul, silabus, RPP, kisi angket validasi, kisi angket keterbacaan, kisi angket respon, kisi soal tes berpikir kreatif, dan kisi angket penyebaran, 4) uji coba produk awal, instrument yang digunakan berupa lembar validasi, 5) revisi produk pertama, instrument yang digunakan berupa draf modul, 6) uji coba lapangan terbatas, instrument yang digunakan berupa lembar angket keterbacaan, 7) revisi produk kedua, instrument yang digunakan berupa LKS siswa, 8) uji lapangan operasional, instrument yang digunakan berupa soal tes uraian, lembar observasi, dan lembar angket respon siswa, 9) revisi produk akhir, instrument yang digunakan berupa LKS siswa, 10) diseminasi dan implementasi, instrument yang digunakan berupa lembar angket respon guru. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif, analisis kelayakan modul berdasarkan skor kriteria, dan analisis tes kemampuan berpikir kreatif melalui uji Paired T-Test dan dihitung menggunakan N-Gain ternormalisasi. Sampel penelitian dan pengembangan meliputi: 1) validator ahli (materi, media, dan bahasa) dan  praktisi pendidikan (2 guru fisika), 2) sampel uji coba lapangan terbatas sejumlah 12 siswa kelas XD, 3) sampel uji coba lapangan operasional sejumlah 24 siswa kelas XA. Hasil penelitian ini adalah: 1) karakteristik modul fisika, dikembangkan dengan berbasis masalah pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif. Tahapan pembelajaran berbasis masalah yang dimunculkan sebagai kerangka dalam modul meliputi: (1) mengorientasi siswa kepada masalah, (2) mengorganisasikan siswa untuk belajar, (3) membimbing penyelidikan individual maupun kelompok, (4) mengembangkan dan menyajikan hasil karya, (5) menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah, 2) modul dikategorikan layak dengan skor rata-rata 3,62, 3) modul fisika berbasis masalah pada materi listrik dinamis efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa pada kategori sedang dengan N-Gain sebesar 0,52.
PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) PADA MATERI DINAMIKA PARTIKEL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMAN 1 NGAWI Alfi Anafidah; Sarwanto Sarwanto; Mohammad Masykuri
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 6, No 3 (2017): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v6i3.17834

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) karakteristik modul fisika berbasis CTL; (2) kelayakan modul fisika berbasis CTL; dan (3) efektivitas modul fisika berbasis CTL pada materi dinamika partikel. Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R&D). Pengembangan modul mengacu pada model Thiagarajan yang terdiri dari empat tahap yang dikenal dengan model 4-D (four D model) dengan tahapan Define, Design, Develop, dan Disseminate. Tahap define berupa analisis kebutuhan, tahap design berupa penyusunan draf modul, tahap develop berupa validasi draf modul oleh 2 dosen, 2 guru fisika, dan 2 peer review, setelah valid dilakukan uji coba kecil pada 12 siswa dan diimplementasikan pada skala luas. Tahap terakhir yaitu disseminate yang dilakukan pada 5 guru fisika di kabupaten Ngawi Jawa Timur. Pengumpulan data menggunakan angket, lembar observasi, lembar validasi, dan instrumen tes. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa dianalisis dengan uji paired sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) modul fisika berbasis CTL dikembangkan dengan model 4-D dengan tujuh karakteristik pembelajaran CTL yaitu constructivism, inquiry, questioning, learning community, modelling, reflection dan autentic assessment; (2) kelayakan modul fisika berbasis CTL berkategori sangat baik setelah dilakukan validasi; (3) keterampilan berpikir kritis siswa mengalami peningkatan setelah mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan modul fisika berbasis CTL sebesar 0,36 dengan kategori sedang.
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI LITOSFER UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP Dewi Rosnanda; Sarwanto Sarwanto; Nonoh Siti Aminah
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 6, No 3 (2017): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v6i3.17866

Abstract

Masalah utama dalam  pembelajaran IPA adalah pelaksanaan pembelajaran belum maksimal, akibatnya daya serap peserta didik rendah. Tujuan penelitian ini untuk: 1) mengembangkan modul pembelajaran dengan karakteristik pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa SMP pada materi litosfer, 2) mengetahui kelayakan modul pembelajaran berbasis masalah pada materi litosfer yang dikembangkan, 3) mengetahui  implementasi modul pembelajaran berbasis masalah  untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa hasil pengembangan di SMP Nawa Kartika Wonogiri. Metode penelitian dan pengembangan yang digunakan Research and Development (R&D). Model penelitian dan pengembangan menggunakan model penelitian 4D Thiagarajan dengan langkah: (1) tahap pendefinisian (define), (2) tahap perancangan (design), (3) tahap pengembangan (develop), (4) tahap penyebaran (dessiminate). Pengembangan modul ini dinilai berdasarkan kelayakan isi, penyajian, bahasa, dan kegrafikan, modul kemudian diujicobakan pada 15 siswa. Setelah direvisi, modul diujicobakan pada kelas IX.B. Modul pembelajaran ini berbasis masalah, dimana tahapan-tahapannya berupa orientasi pada situasi masalah, merumuskan hipotesis, penyelidikan individual maupun kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, dan \menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Analisis data yang digunakan selama pengembangan adalah analisis diskriptif, analisis kelayakan modul berdasarkan skor kriteria dan analisis keterampilan berfikir kritis dengan t-test. Hasil penelitian ini adalah (1) modul IPA berbasis masalah untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa memiliki ciri yaitu langkah pembelajaran pada modul disesuaikan dengan langkah pembelajaran berbasis masalah, mengintegrasikan keterampilan berpikir kritis pada setiap tahapnya dan memuat soal tes berpikir kritis (2) kualitas modul IPA berbasis masalah untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada materi litosfer yang dikembangkan memiliki skor rata-rata persentase sebesar 90,16% dan berkategori sangat baik yang berarti modul layak untuk digunakan sebagai penunjang bahan ajar lainnya, (3) keterampilan berpikir kritis siswa pada kelas IX.B setelah menggunakan modul IPA berbasis masalah mengalami peningkatan yang dapat dilihat dari nilai N-gain  dari uji coba skala besar sebesar 0,69 dikategorikan “sedang” dengan signifikansi sebesar 0,000. Berdasarkan hasil gain score menunjukkan modul IPA berbasis masalah dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis.
PEMBELAJARAN OPTIKA GEOMETRI MELALUI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA KELAS X TAHUN 2014/2015 Elly Eka Wahyudi; Nonoh Siti Aminah; Sukarmin Sukarmin
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 6, No 3 (2017): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v6i3.17842

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan interaksi penggunaan model Problem Based Learning (PBL) melalui metode eksperimen dan metode demonstrasi ditinjau dari kemampuan berpikir kritis dan kemampuan berpikir kreatif terhadap hasil belajar. Desain penelitian ini adalah eksperimen. Populasi dari penelitian ini siswa SMA Negeri 4 Madiun kelas X tahun pelajaran 2014/2015. Sampel diambil dengan teknik Cluster Random Sampling, sampel terdiri dari 2 kelas yaitu kelas X B dan X C. Kelas X B diberi pembelajaran dengan Problem Based Learning (PBL) menggunakan metode eksperimen, sedangkan X C diberi pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan metode demonstrasi. Data hasil belajar kognitif, kemampuan berpikir kritis dan kemampuan berpikir kreatif diambil menggunakan instrumen tes, sedangkan data hasil belajar afektif dan psikomotor menggunakan lembar observasi. Data dianalisis menggunakan analisis variansi (anava) tiga jalan dan dilanjutkan dengan uji Compare Means. Hasil penelitian menunjukkan: 1) tidak terdapat pengaruh pembelajaran Fisika melalui Problem Based Learning (PBL) menggunakan metode eksperimen dan metode demonstrasi terhadap hasil belajar; 2) tidak terdapat pengaruh kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotor; 3) terdapat pengaruh kemampuan berpikir kreatif terhadap hasil belajar kognitif, namun tidak terdapat perbedaan pengaruh terhadap hasil belajar afektif dan psikomotor; 4) tidak terdapat pengaruh interaksi pembelajaran Fisika Problem Based Learning (PBL) mengunakan metode eksperimen dan metode demonstrasi dengan kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar; 5) tidak terdapat pengaruh interaksi pembelajaran Fisika Problem Based Learning (PBL) menggunakan metode eksperimen dan metode demonstarsi dengan kemampuan berpikir kreatif terhadap hasil belajar; 6) tidak terdapat pengaruh interaksi kemampuan berpikir kritis dan kemampuan berpikir kreatif terhadap hasil belajar; 7) tidak terdapat pengaruh interaksi pembelajaran Fisika Problem Based Learning (PBL) menggunakan metode eksperimen dan metode demonstrasi, kemampuan berpikir kritis, dan kreatif terhadap hasil belajar.
PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK FISIKA BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMA/MA KELAS X PADA MATERI DINAMIKA GERAK Fengky Adie Perdana; Sarwanto Sarwanto; Sukarmin Sukarmin
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 6, No 3 (2017): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v6i3.17844

Abstract

Pembelajaran Fisika yang di terapkan di SMA Warga Surakarta belum mengarahkan siswa pada pembelajaran berbasis keterampilan proses dan cenderung teacher centered. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan menyusun modul elektronik pembelajaran Fisika berbasis keterampilan proses sains, serta menguji efektivitas modul terhadap kemampuan berpikir kritis dan motivasi belajar siswa.  Metode penelitian dan pengembangan yang digunakan Research and Development (R&D). Model penelitian dan pengembangan menggunakan model penelitian 4D Thiagarajan. Modul Fisika dikembangkan menggunakan pendekatan keterampilan proses sains dengan langkah: mengamati, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengidentifikasi variabel, melakukan eksperimen, menganalisis data, menyimpulkan dan mengomunikasikan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket, lembar validasi, lembar observasi dan soal pretest&post test. Analisis hasil angket, kelayakan modul dan hasil observasi dianalisis dengan diskriptif kualitatif berdasarkan skor kriteria. Analisis kemampuan berpikir kritis diuji dengan program SPSS dengan uji parametrik sampel berpasangan, sedangkan motivasi belajar dianalisis menggunakan uji non parametrik Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) modul elektronik telah dikembangkan dengan mengintegrasikan keterampilan proses sains untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan motivasi belajar siswa. 2) Modul elektronik Fisika berbasis keterampilan proses sains memenuhi kriteria sangat baik, dilihat dari hasil validasi materi, media, validasi praktisi pendidikan dan teman sejawat, dengan nilai rata-rata 3,80 lebih besar dari nilai minimum kelayakan 3,78. 3) efektivitas modul berbasis keterampilan proses sains didapatkan nilai N-gain dari uji coba besar  0,67 pada kelas sampel dan 0,59 pada kelas kontrol yang dikategorikan ˝sedang˝. 4) Implementasi modul elektronik Fisika berbasis keterampilan proses sains ini dinilai efektif meningkatkan motivasi belajar siswa. Hasil uji statistik menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,027 lebih rendah dari taraf signifikansi α =0,05, hal ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara motivasi belajar kelas sampel dan kelas kontrol. Sehingga dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa menggunakan modul Fisika berbasis keterampilan proses sains lebih baik dari pembelajaran konvensional
PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS BOUNDED INQUIRY LAB UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS DIMENSI KONTEN PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN KELAS XI Renny Widya Kusuma Sanjaya; Maridi Maridi; Suciati Suciati
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 6, No 3 (2017): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v6i3.17828

Abstract

Penelitian bertujuan untuk: 1) Mengetahui karakteristik modul berbasis bounded inquiry lab untuk meningkatkan literasi sains dimensi konten pada materi Sistem Pencernaan kelas XI; 2) Menguji kelayakan modul biologi berbasis bounded inquiry lab untuk meningkatkan literasi sains dimensi konten pada materi Sistem Pencernaan kelas XI dan; 3) Menguji keefektivan penggunaan modul berbasis bounded inquiry lab untuk meningkatkan literasi sains dimensi konten pada materi Sistem Pencernaan kelas XI. Penelitian dan pengembangan modul menggunakan prosedur Borg & Gall (1983) yang telah dimodifikasi yang meliputi 10 tahap: 1) tahap penelitian dan pengumpulan informasi; 2) tahap perencanaan; 3) tahap pengembangan desain; 4) tahap uji coba lapangan awal; 5) tahap revisi produk pertama; 6) tahap uji coba lapangan utama; 7) tahap revisi produk kedua; 8) tahap uji lapangan operasional; 9) tahap revisi produk akhir dan; 10) Diseminasi dan implementasi modul. Subjek pengembangan meliputi responden uji coba lapangan awal berjumlah 4 validator ahli dan 2 praktisi, respon uji skala kecil berjumlah 10 peserta didik. Responden uji coba lapangan utama/keefektivan berjumlah 65 peserta didik yang terdiri atas 2 kelas menggunakan modul yaitu 32 peserta didik kelas XI MIA 1 dan 33 peserta didik kelas XI MIA 4. Data kemampuan literasi sains dimensi konten dianalisis dengan N-Gain ternormalisasi untuk mengetahui keefektivan modul berbasis bounded inquiry lab. Hasil penelitian dan pengembangan menunjukkan: 1) Modul berbasis bounded inquiry lab untuk meningkatkan literasi sains dimensi konten pada materi Sistem Pencernaan dikembangkan sesuai dengan tahapan bounded inquiry lab (observasi, manipulasi, generalisasi, verifikasi, aplikasi) dan pendekatan saintifik; 2) Kelayakan modul berbasis bounded inquiry lab dikategorikan sangat baik; 3) Keefektivan modul yang dikembangkan berbasis bounded inquiry lab dibuktikan dengan uji Wilcoxon yang menunjukkan ada perbedaan dalam literasi sains dimensi konten sebelum dan sesudah menggunakan modul berbasis bounded inquiry lab memiliki probabilitas (p) sebesar 0,000 (p<0,05), Ho ditolak. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa modul berbasis bounded inquiry lab layak dan efektif meningkatkan literasi sains dimensi konten pada materi Sistem Pencernaan kelas XI.
PENGEMBANGAN MEDIA BERBASIS APLIKASI PADA HANDPHONE UNTUK MENDUKUNG PEMBELAJARAN MATA KULIAH MEDIA REAGEN DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DIPADU PENDEKATAN BLESS Wimpy Wimpy; Sri Mulyani; Ashadi Ashadi
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 6, No 3 (2017): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v6i3.17838

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hasil dari tiap tahap pengembangan, kualitas dari aspek desain/ materi dan aspek media serta keefektifan media berbasis aplikasi pada handphone yang dikembangkan untuk mendukung pembelajaran mata kuliah media reagen dengan model Problem Based Learning dipadu pendekatan BLESS (Blended Learning Systems Structures) mahasiswa DIII Akademi Analis Kesehatan Nasional Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (R&D) yang mengacu pada model Borg & Gall dilaksanakan dari bulan Januari 2014 hingga Maret 2015 di Akademi Analis Kesehatan Nasional Surakarta. Data diambil dengan teknik angket, teknik observasi, dan teknik tes. Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan: 1) hasil tiap tahap penelitian dan pengembangan pada: tahap studi pendahuluan disimpulkan bahwa dibutuhkan media berupa aplikasi pada handphone untuk mendukung pembelajaran mata kuliah Media Reagen dengan model PBL dipadu pendekatan BLESS (Blended Learning Systems Structure); tahap pengembangan produk awal dihasilkan draft aplikasi pada handphone yaitu LEMMPER (Learning Media Mobile Program Enriched & Refined); tahap uji coba awal dihasilkan revisi 1; tahap uji coba lapangan dihasilkan revisi 2, data keterlaksanaan tahapan problem based learning, dan hasil belajar mahasiswa; tahap uji coba operasional dihasilkan produk akhir, 2) kualitas produk pengembangan media berdasarkan penilaian ahli materi dan ahli media diperoleh CV > 0,7 yang menunjukkan bahwa media dapat dilanjutkan ke tahap uji coba; rata-rata angket respon dosen dan mahasiswa pada semua uji diperoleh penilaian dengan kategori “sangat layak”. 3) media dikatakan efektif dillihat dari persentase ketuntasan hasil belajar mahasiswa pada pembelajaran mata kuliah media reagen dengan model PBL dipadu pendekatan BLESS mahasiswa reguler 2C yang didukung dengan media LEMMPER. Hasil presentase ketuntasan klasikal yaitu 100 %, sehingga media dikatakan efektif.
PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PROBLEM POSING MELALUI TUTORIAL ONLINE DAN TATAP MUKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI TINGKAT AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA PADA PEMAHAMAN MATERI FISIKA DASAR Sulistyaning Kartikawati; Widha Sunarno; Suparmi Suparmi
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 6, No 3 (2017): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v6i3.17870

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) perbedaan pengaruh  antara pembelajaran problem posing melalui tutorial online dan tatap muka terhadap prestasi belajar Fisika Dasar II, 2) perbedaan pengaruh antara aktivitas belajar tinggi dan aktivitas belajar rendah terhadap prestasi belajar Fisika Dasar II, 3) interaksi antara pembelajaran problem posing melalui tutorial online dan tatap muka dengan aktivitas belajar tinggi dan aktivitas belajar rendah terhadap prestasi belajar Fisika Dasar II. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dan dilaksanakan pada semester gasal tahun akademik 2011/2012 dengan populasi sebanyak 83 mahasiswa dengan sampel sebanyak 54 mahasiswa terdiri dari klas 3A sebanyak 26 mahasiswa dan klas 3B sebanyak 28 mahasiswa. Sampel penelitian diperoleh dengan metode random sampling. Variabel bebas penelitian adalah pembelajaran problem posing dengan tutorial online dan tatap muka, variabel terikat penelitian prestasi belajar, dan variabel moderatornya Aktivitas belajar. Data aktivitas belajar mahasiswa dikumpulkan dengan tes kuesioner dan untuk data prestasi belajar mahasiswa dikumpulkan dengan tes ujian akhir semester. Uji instrument dengan menggunakan Uji Validitas, Uji Reliabilitas, Uji Taraf Kesukaran Soal dan Uji Daya beda Soal. Data dianalisa dengan Analisa Varian (Anava) dua jalan (2x2) dengan desain factorial 2x2 dan dilanjutkan uji lanjut Anava menggunakan Microsoft excel dan minitab 15. Dari analisa data diperoleh: 1) Terdapat perbedaan pengaruh pembelajaran problem posing melalui tutorial online dan tatap muka terhadap prestasi belajar, karena F hitung lebih besar dari F tabel, 2) Terdapat perbedaan pengaruh antara mahasiswa yang memiliki aktivitas tinggi dan yang memiliki aktivitas rendah terhadap prestasi belajar, karena F hitung lebih besar dari F tabel, 3) Tidak terdapat interaksi antara pembelajaran problem posing melalui tutorial online dan tatap muka dengan aktivitas tinggi dan aktivitas rendah terhadap prestasi belajar, karena F hitung lebih kecil dari F tabel.
PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENCE, ENVIRONMENT,TECHNOLOGY, AND SOCIETY (SETS) DENGAN METODE PROYEK DAN EKSPERIMEN DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIVITAS SISWA Zunicha Lany; Widha Sunarno; Suparmi Suparmi
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 6, No 3 (2017): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v6i3.17854

Abstract

Terdapat permasalahan dalam pembelajaran fisika disebabkan pendekatan dan metode yang digunakan untuk mengajarkan materi listrik arus searah belum sesuai dengan karakteristik materi, serta faktor internal siswa seperti kemampuan berpikir kritis dan kreativitas siswa belum diperhatikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan dan interaksi penggunaan pendekatan SETS dengan metode proyek dan eksperimen ditinjau dari kemampuan berpikir kritis dan kreativitas terhadap prestasi belajar siswa.Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI SMK Muhammadiyah Kudus Tahun 2015/2016. Sampel diperoleh dengan teknik Cluster Random Sampling yang terdiri dari dua kelas XI TKJ 1 dan XI TKJ 2. Kelas XI TKJ1 menggunakan pembelajaran metode proyek dan kelas XI TKJ 2 menggunakan pembelajaran dengan metode eksperimen. Pengumpulan data untuk prestasi kognitif dan berpikir kritis dengan metode tes,  Penggunaan angket untuk kreativitas dan prestasi afektif serta lembar observasi untuk psikomotorik siswa Data dianalisis menggunakan analisis variansi anava tiga jalan. Dari analisis data disimpulkan: 1) terdapat perbedaan prestasi belajar kognitif, afektif dan psikomotorik pada siswa dengan pembelajaran menggunakan pendekatan SETS dengan metode proyek dan eksperimen; 2) Terdapat perbedaan prestasi belajar afektif dan psikomotorik siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi dan rendah, namun tidak terdapat perbedaan pada prestasi belajar kognitif;  3) terdapat perbedaan prestasi belajar kognitif dan psikomotorik yang memiliki kreativitas tinggi dan rendah, tidak terdapat perbedaan pada prestasi belajar afektif; 4) tidak terdapat interaksi antara pembelajaran menggunakan pendekatan SETS melalui metode proyek dan eksperimen dengan kemampuan berfikir kritis tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar kognitif dan psikomotorik siswa, namun terdapat perbedaan pada prestasi afektif siswa; 5) tidak terdapat interaksi antara kreativitas dengan metode belajar berpendekatan SETS metode proyek dan eksperimen terhadap prestasi afektif dan psikomotorik namun terdapat interaksi pada aspek kognitif;  6) tidak terdapat interaksi antara kemampuan berpikir kritis dan kreativitas siswa terhadap prestasi belajar kognitif, afektif dan pskomotorik; 7) tidak terdapat interaksi antara pembelajaran menggunakan pendekatan SETS melalui metode proyek dan eksperimen, berpikir kritis dan kreativitas terhadap prestasi belajar kognitif, afektif dan psikomotorik.

Page 1 of 2 | Total Record : 15


Filter by Year

2017 2017


Filter By Issues
All Issue Vol 12, No 3 (2023): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 12, No 2 (2023): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 12, No 1 (2023): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 11, No 2 (2022): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 11, No 1 (2022): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 10, No 2 (2021): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 10, No 1 (2021): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 9, No 2 (2020): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 9, No 1 (2020): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 8, No 1 (2019): April 2019 Vol 8, No 2 (2019): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 8, No 1 (2019): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 7, No 3 (2018): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 7, No 2 (2018): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 7, No 1 (2018): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 6, No 3 (2017): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 6, No 2 (2017): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 6, No 1 (2017): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 5, No 3 (2016): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 5, No 2 (2016): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 5, No 1 (2016): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 4, No 4 (2015): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 4, No 3 (2015): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 4, No 2 (2015): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 4, No 1 (2015): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 3, No 01 (2014): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 3, No 3 (2014): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 3, No 2 (2014): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 2, No 03 (2013): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 2, No 02 (2013): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 2, No 01 (2013): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA More Issue